Jumat, Maret 25

Burung Beo Dan Orang Botak


 Beo picture

Ada seorang pedagang sayur memiliki se-ekor burung Beo yang dapat bicara dan bersuara merdu. Ia bisa bicara dengan bahasa manusia dan lihai pula menyanyikan kicau Beo yang lainnya. Setiap hari, sambil bertengger di atas bangku si Beo senantiasa mengawasi kedai jika  si pedagang sayur tak berada di tempat. Dan si Beo akan selalu bicara lembut kepada semua orang yang datang ke kedai tersebut.
Suatu ketika si Beo melompat dari bangku dan berusaha untuk terbang ke tempat yang lain. Namun malang ia membentur sebuah botol dan menumpahkan minyak yang ada di dalamnya. Pada saat yang sama si pedagang sayur datang dan mendapati keadaan itu. Demi dilihatnya minyak yang tumpah telah mengotori bangkunya dan mengetahui bahwa hal itu terjadi adalah lantaran ulah si Beo, maka serta merta si Beo ditangkapnya. Lalu kepala Beo tersebut digundulinya hingga botak. Dan Kejadian itu telah membuat si Beo frustrasi. Berhari-hari ia tidak mau bicara, sehingga menimbulkan rasa penyesalan yang dalam di hati si pedagang sayur. Dan kerap ia menangisi perbuatannya sehingga janggutnya basah oleh air mata.
Sudah tiga hari tiga malam berlalu si Beo tetap bungkam, sementara si pedagang berusaha menebus dosa-dosanya dengan memberikan sedekah kepada setiap orang  dengan harapan Beonya kembali bicara. Hingga sampailah suatu hari seorang darwis (pengemis yang rajin ibadah) yang berkepala botak datang ke kedai tersebut. Dan ketika si Beo melihat keadaan sang darwis serta merta iapun berteriak: “Hai sahabat, mengapa kepalamu gundul ?. Hai si Botak, apakah engkau juga menumpahkan minyak seperti yang kulakukan ?.”
Demi mendengar itu tersenyumlah si pedagang dan berujar kepada Beonya: “Wahai Beo yang cerdas, ternyata engkau masih mau bicara, akan tetapi janganlah kau  ukur keadaan orang lain dengan keadaan yang ada pada dirimu, sekalipun secara lahiriah kondisi engkau dan dirinya tampak sama”
Wallahua’lam.
 
 Jangan mengukur orang dengan keadaan dirimu (Al-Matsnawi karangan Syaikh Jalaluddin Ar-Rumy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar