Alkisah....Ajisaka
hendak pergi mengembara, dan ia berpesan pada seorang abdinya ditanah
kelahirannya yang setia agar menjaga keris pusakanya dan mewanti-wanti: "janganlah memberikan keris itu pada orang lain, kecuali dirinya sendiri yang mengambilnya."
Setelah
sekian lama mengembara, di negeri perantauan, Ajisaka teringat akan
pusaka yang ia tinggalkan di tanah kelahirannya. Maka ia pun mengutus
seorang abdinya yang lain, yang juga setia, agar dia pulang dan
mengambil keris pusaka itu.
Kepada abdi yang setia ini dia mewanti-wanti: "jangan sekali-kali kembali kehadapannya kecuali membawa keris pusakanya."
Ketika
kedua abdi yang sama-sama setia tersebut bertemu,mereka sama-sama
berpegang teguh pada pesan Ajisaka ,bahwa tidak boleh memberikan pusaka
tersebut kepada siapapun,kecuali Ajisaka sendiri,sedangkan abdi yang
disuruh mengambil pusaka ,ia juga tidak mau kembali sebelum berhasil
membawa pusaka tersebut, akhirnya terjadilah perkelahian dan menewaskan
kedua abdi tersebut.
Setelah
mengetahui berita tewasnya kedua abdinya,gara-gara perintahnya sendiri
untuk menjaga keris pusakanya,maka untuk mengenang jasa dan kesetiaan
kedua abdinya,Ajisaka menciptakan sebuah ilmu aksara jawa yang terdiri
dari 20 huruf ,yaitu :
HA-NA-CA-RA-KA-DA-TA-SA-WA-LA-PA-DHA-JA-YA-NYA-MA-GA-BA-THA-NGA.
Maksud dari aksara HANACARAKA adalah :
1.Ha-Na-Ca-Ra-Ka
Artinya
utusan yang hidup, yaitu berupa nafas, yang berkewajiban menyatukan
jiwa dengan jasad manusia. Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang
dipercayakan dan ada yang dipercaya untuk bekerja.
Ketiga unsur itu adalah Tuhan, Manusia dan kewajiban manusia ( sebagai hamba).
2.Da-Ta-Sa-Wa-La
Artinya
suatu keadaan manusia bila sampai pada DATA (saat dipanggil ) , maka
tidak bisa SAWALA ( mengelak/menentang). Maksudnya manusia harus
bersedia melaksanakan, menerima dan menjalankan segala kehendak Sang
Pencipta.
3.Pa-Dha-Ja-Ya-Nya
Artinya
menyatunya zat dari sang pemberi hidup (Allah SWT) dengan yang diberi
hidup (makhluk ). Maksdunya PADHA ( sama ) JAYANYA ( menang/unggul
),yaitu menang secara sportif dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan
kewajiban sebagai hamba.
4.Ma-Ga-Ba-Tha-Nga
Artinya
menerima segala yang diperintahkan dan yang dilarang oleh Tuhan Yang
Maha Kuasa. Maksudnya manusia harus nerima/qana'ah pada garis
kodrat/takdir-Nya.
Adapun Makna dari tiap Hurufnya adalah:
1.Ha= Hana hurip wening suci ,artinya adanya hidup adalah kehendak dari Sang Maha Suci (Allah SWT).
2.Na= Nur Candra artinya Cahaya bulan,digambarkan sebagai cahaya bulan sebab sinarnya terang ,teduh/tidak panas,mendinginkan qolbu maksudnya pengharapan dari manusia hanya ke Nur Illahi yang sifatnya terang,teduh dan mendinginkan/menenangkan hati.
3.Ca= Cipta wening /Cipta mandulu /Cipta dadi artinya Kehendak Sang Pencipta/Arah dan Tujuan Sang Pencipta menciptakan makhluk/ Kehendak Sang Pencipta Yang menjadikan hidup semua makhluk. Maksudnya adalah Bahwa Sang Pencipta yang telah menciptakan dan menjadikan seluruh makhluknya,hendaknya manusia menyadari bahwa hidup didunia harus sesuai dengan kehendak, arah dan tujuan Sang pencipta menciptakan sesuai kodratnya masin-masing,dimana pada akhirnya akan kembali lagi kepada satu tujuan yaitu Sang Pencipta.
4.Ra=
Rahsa ingsun handulu asih artinya Rahsa sejati didalam diri manusia
dapat muncul/memancar bila diiringi dengan cinta kasih dari hati
nuraninya secara ikhlas kepada semua makhluk ciptaan-Nya.
5.Ka=
Karsa ingsun memayu hayuning bawana artinya Kehendak dari dalam diri
manusia (Iradat) dimana kehendak diwujudkan dalam perilakunya ditujukan
untuk kesejahteraan semua makhluk dimuka bumi ini.
6.Da=
Dumadining dzat kang tanpa winangenan artinya adanya Zat Sang Pencipta
tiada lagi berjarak dengan hambanya ,maksudnya sangat dekat dan
menyatu,diam didalam diri hamba-Nya.Karna itu hendaknya kita selalu
merasakan Ihsan (Selalu merasa diawasi).
7.Ta
= Tatas, Tutus, Titis, Titi lan wibawa artinya dalam hidup kita harus
punya pedoman/landasan/agama yang kita yakini secara
totalitas/keseluruhan tanpa keraguan,sehingga mempunyai arah dan
pandangan hidup yang jelas serta teliti untuk memilih/membedakan antara
yang baik dan yang buruk atau yang halal dan haram untuk menciptakan
wibawa/penilaian yang baik dihadapan makhluk lain dan Sang Pencipta.
8.Sa
= Sifat ingsun handulu sifatullah artinya apa yang disifatkan kepada
sang Pencipta harus dapat diwujudkan dalam sifat hamba. Sebagai contoh
sifat Ar Rahman dan Ar Rahim,maka sebagai hamba kita juga harus memiliki
sifat pengasih dan penyayang.
9.Wa= Wujud hana tan kena kinira artinya adanya wujud yang meliputi seluruh alam dunia yang tak dapat diuraikan/dijabarkan/diandai-andaikan,sebab wujud ini yang disebut dengan Zat Laysa Kamistlihi (Tidak ada yang serupa dengan Sang Maha Pencipta)
10.La= Lir handaya paseban jati artinya hidup didalam kehidupan manusia hendaknya dijalankan sesuai dengan tuntunan Illahi
11.Pa= Papan kang tanpa kiblat artinya Hakekat keberadaan Allah SWT yang tidak diutara-selatan-barat-timur-atas-bawah.Karena DIA meliputi segala sesuatu atas ciptaan-Nya.
12.Dha= Dhuwur wekasane endek wiwitane artinya untuk memperoleh segala sesuatu haruslah dimulai dari bawah/dasar dan dilakukan bertahap dengan penuh kesabaran.
13.Ja= Jumbuhing kawula lan Gusti artinya Selalu manunggal/berusaha menyatu dengan Sang Pencipta,maksudnya memahami dan mengikuti kehendak-Nya dalam setiap ucapan,niat dan perilakunya dalam kehidupan
14.Ya= Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi artinya yakin atas kodrat Illahi sehingga berbuat sesuai kehendak-Nya
15.Nya= Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki artinya memahami segala hakekat kehidupan,yaitu melihatnya bukan dengan mata dhohir tetapi dengan mata bathin sehingga akan mampu mengerti walaupun tanpa belajar/diajari orang lain (Laduni).
16.Ma= Madep mantep manembah mring Ilahi artinya memiliki keyakinan yang kuat/kokoh dalam beribadah kepada Ilahi
17.Ga= Guru sejati sing muruki artinya Guru sejati yang telah mengajarkan yaitu guru sebenarnya yang ada didalam dirinya sendiri (Mursyid sejati).Guru sejati tersebut adalah Nur Ilahi yang terpancar atas kesucian hati dirinya.
18.Ba= Bayu sejati kang andalani ,artinya menyelaraskan iradat/kehendak diri pada gerak alam kehidupan.
Bayu
adalah angin,andalani adalah yang menggerakan maksudnya angin adalah
sesuatu yang menggerakan kehendak manusia yang diselaraskan dengan gerak
alam semesta.
19.Tha= Thukul saka niat artinya segala amal perbuatan harus muncul/diawali dari Niat.(Innamal 'amalu binniyyat)
20.Nga=
Ngracut busananing manungso artinya melepaskan segala busana
(Kesenangan duniawi) dan sifat manusia yang buruk berupa
keserakahan,egoisme dan segala macam kesombongan didalam diri manusia.
Dari pelajaran HANACARAKA, maka melahirkan beberapa falsafah jawa dalam kehidupan yaitu :
1. Digdaya /Sakti tanpo aji = kesaktian seseorang bukan pada ajian-ajian kadigdayaan.
2.Sugih tanpo bondo = kekayaan bukanlah pada banyaknya harta duniawi
3.Ngluruk tanpo bolo = bersikaplah kesatria terhadap apa yang diperbuatnya,tanpa harus membawa-bawa orang lain yang menjadi obyek yang disalahkan/kambing hitam.
4.Ngasorake tanpo gawe ribut = Mampu menciptakan perdamaian antara dua belah pihak yang bertikai tanpa peperangan/kekerasan.
2.Sugih tanpo bondo = kekayaan bukanlah pada banyaknya harta duniawi
3.Ngluruk tanpo bolo = bersikaplah kesatria terhadap apa yang diperbuatnya,tanpa harus membawa-bawa orang lain yang menjadi obyek yang disalahkan/kambing hitam.
4.Ngasorake tanpo gawe ribut = Mampu menciptakan perdamaian antara dua belah pihak yang bertikai tanpa peperangan/kekerasan.
5.Opo kang sinedya teko,opo kang kacipto dadi = Sesuatu yang datang/terjadi pada diri manusia,sesuai dengan apa yang dipikirkan/diinginkannya.
6.Suwung pamrih tebih adjrih = Menjauhkan diri dari keinginan mengharapkan imbalan dalam memberi pertolongan pada orang lain.
7.Langgeng tan ana susah tana ana bungah= hidup dalam ketenangan yang selamanya tidak ada lagi rasa susah atau gembira.
7.Langgeng tan ana susah tana ana bungah= hidup dalam ketenangan yang selamanya tidak ada lagi rasa susah atau gembira.
Semoga bermanfaat dan dapat menghayatinya dalam setiap perilaku kehidupan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar