Senin, Februari 29

Falsafah Huruf jawa


 
 
Alkisah....Ajisaka hendak pergi mengembara, dan ia berpesan pada seorang abdinya ditanah kelahirannya yang setia agar menjaga keris pusakanya dan mewanti-wanti: "janganlah memberikan keris itu pada orang lain, kecuali dirinya sendiri yang mengambilnya." 

Setelah sekian lama mengembara, di negeri perantauan, Ajisaka teringat akan pusaka yang ia tinggalkan di tanah kelahirannya. Maka ia pun mengutus seorang abdinya yang lain, yang juga setia, agar dia pulang dan mengambil keris pusaka itu.
Kepada abdi yang setia ini dia mewanti-wanti: "jangan sekali-kali kembali kehadapannya kecuali membawa keris pusakanya." 

Ketika kedua abdi yang sama-sama setia tersebut bertemu,mereka sama-sama berpegang teguh pada pesan Ajisaka ,bahwa tidak boleh memberikan pusaka tersebut kepada siapapun,kecuali Ajisaka sendiri,sedangkan abdi yang disuruh mengambil pusaka ,ia juga tidak mau kembali sebelum berhasil membawa pusaka tersebut, akhirnya terjadilah perkelahian dan menewaskan kedua abdi tersebut.  

Setelah mengetahui berita tewasnya kedua abdinya,gara-gara perintahnya sendiri untuk menjaga keris pusakanya,maka untuk mengenang jasa dan kesetiaan kedua abdinya,Ajisaka menciptakan sebuah ilmu aksara jawa yang terdiri dari 20 huruf ,yaitu : HA-NA-CA-RA-KA-DA-TA-SA-WA-LA-PA-DHA-JA-YA-NYA-MA-GA-BA-THA-NGA.

Maksud dari aksara HANACARAKA adalah : 


1.Ha-Na-Ca-Ra-Ka 
Artinya utusan yang hidup, yaitu berupa nafas, yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasad manusia. Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang dipercayakan dan ada yang dipercaya untuk bekerja. 
Ketiga unsur itu adalah Tuhan, Manusia dan kewajiban manusia ( sebagai hamba).

2.Da-Ta-Sa-Wa-La 
Artinya suatu keadaan manusia bila sampai pada DATA (saat dipanggil ) , maka tidak bisa SAWALA ( mengelak/menentang). Maksudnya manusia harus bersedia melaksanakan, menerima dan menjalankan segala kehendak Sang Pencipta.

3.Pa-Dha-Ja-Ya-Nya 
Artinya menyatunya zat dari sang pemberi hidup (Allah SWT) dengan yang diberi hidup (makhluk ). Maksdunya PADHA ( sama )  JAYANYA ( menang/unggul ),yaitu menang secara sportif dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan kewajiban sebagai hamba.

4.Ma-Ga-Ba-Tha-Nga 
Artinya menerima segala yang diperintahkan dan yang dilarang oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Maksudnya manusia harus nerima/qana'ah pada garis kodrat/takdir-Nya.
  


Adapun Makna dari  tiap Hurufnya adalah:

1.Ha= Hana hurip wening suci ,artinya adanya hidup adalah kehendak dari Sang Maha Suci (Allah SWT).

2.Na= Nur Candra artinya Cahaya bulan,digambarkan sebagai cahaya bulan sebab sinarnya terang ,teduh/tidak panas,mendinginkan qolbu  maksudnya pengharapan dari manusia hanya  ke Nur Illahi yang sifatnya terang,teduh dan mendinginkan/menenangkan hati.

3.Ca= Cipta wening /Cipta mandulu /Cipta dadi artinya Kehendak Sang Pencipta/Arah dan Tujuan Sang Pencipta menciptakan makhluk/ Kehendak Sang Pencipta Yang menjadikan hidup semua makhluk. Maksudnya adalah Bahwa Sang Pencipta yang telah menciptakan dan menjadikan seluruh makhluknya,hendaknya manusia menyadari bahwa hidup didunia harus sesuai dengan kehendak, arah dan tujuan Sang pencipta menciptakan sesuai kodratnya masin-masing,dimana pada akhirnya akan kembali lagi kepada satu tujuan yaitu Sang Pencipta.

4.Ra= Rahsa ingsun handulu asih artinya  Rahsa sejati didalam diri manusia dapat muncul/memancar bila diiringi dengan cinta kasih dari hati nuraninya secara ikhlas kepada semua makhluk ciptaan-Nya.

5.Ka= Karsa ingsun memayu hayuning bawana artinya Kehendak dari dalam diri manusia (Iradat) dimana kehendak diwujudkan dalam perilakunya  ditujukan untuk kesejahteraan semua makhluk dimuka bumi ini. 

6.Da= Dumadining dzat kang tanpa winangenan artinya adanya Zat Sang Pencipta tiada lagi berjarak dengan hambanya ,maksudnya sangat dekat dan menyatu,diam didalam diri hamba-Nya.Karna itu hendaknya kita selalu merasakan Ihsan (Selalu merasa diawasi). 

7.Ta = Tatas, Tutus, Titis, Titi lan wibawa  artinya dalam hidup kita harus punya pedoman/landasan/agama yang kita yakini secara totalitas/keseluruhan tanpa keraguan,sehingga mempunyai arah dan pandangan hidup yang jelas serta teliti untuk memilih/membedakan antara yang baik dan yang buruk atau yang halal dan haram untuk menciptakan wibawa/penilaian yang baik dihadapan makhluk lain dan Sang Pencipta.

8.Sa = Sifat ingsun handulu sifatullah artinya apa yang disifatkan kepada sang Pencipta harus dapat diwujudkan dalam sifat hamba. Sebagai contoh sifat Ar Rahman dan Ar Rahim,maka sebagai hamba kita juga harus memiliki sifat pengasih dan penyayang.

9.Wa= Wujud hana tan kena kinira artinya  adanya wujud yang meliputi seluruh alam dunia yang tak dapat diuraikan/dijabarkan/diandai-andaikan,sebab wujud ini yang disebut dengan Zat Laysa Kamistlihi (Tidak ada yang serupa dengan Sang Maha Pencipta)

10.La= Lir handaya paseban jati artinya hidup didalam kehidupan manusia hendaknya dijalankan sesuai  dengan tuntunan Illahi

11.Pa= Papan kang tanpa kiblat  artinya Hakekat keberadaan Allah SWT  yang tidak diutara-selatan-barat-timur-atas-bawah.Karena DIA meliputi segala sesuatu atas ciptaan-Nya.

12.Dha= Dhuwur wekasane endek wiwitane artinya untuk memperoleh segala sesuatu haruslah dimulai dari bawah/dasar dan dilakukan bertahap dengan penuh kesabaran.

13.Ja= Jumbuhing kawula lan Gusti artinya Selalu manunggal/berusaha menyatu dengan Sang Pencipta,maksudnya memahami dan mengikuti kehendak-Nya dalam setiap ucapan,niat dan perilakunya dalam kehidupan

14.Ya= Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi artinya  yakin atas kodrat Illahi sehingga berbuat sesuai kehendak-Nya

15.Nya= Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki  artinya memahami segala hakekat kehidupan,yaitu melihatnya bukan dengan mata dhohir tetapi dengan mata bathin sehingga akan mampu mengerti walaupun tanpa belajar/diajari orang lain (Laduni).

16.Ma= Madep mantep manembah mring Ilahi artinya memiliki keyakinan yang kuat/kokoh dalam beribadah  kepada  Ilahi

17.Ga= Guru sejati sing muruki artinya  Guru sejati yang telah mengajarkan yaitu guru sebenarnya yang ada didalam dirinya sendiri (Mursyid sejati).Guru sejati tersebut adalah Nur Ilahi yang terpancar atas kesucian hati dirinya. 

18.Ba= Bayu sejati kang andalani ,artinya menyelaraskan iradat/kehendak diri pada gerak alam kehidupan.
Bayu adalah angin,andalani adalah yang menggerakan maksudnya angin adalah sesuatu yang menggerakan kehendak manusia yang diselaraskan dengan gerak alam semesta. 

19.Tha= Thukul saka niat artinya segala amal perbuatan harus muncul/diawali dari Niat.(Innamal 'amalu binniyyat)

20.Nga= Ngracut busananing manungso artinya   melepaskan segala busana (Kesenangan duniawi) dan sifat manusia yang buruk berupa keserakahan,egoisme dan segala macam kesombongan  didalam diri manusia.


Dari pelajaran  HANACARAKA, maka melahirkan beberapa  falsafah jawa dalam kehidupan yaitu :

1. Digdaya /Sakti tanpo aji = kesaktian seseorang bukan pada ajian-ajian kadigdayaan.


2.Sugih tanpo bondo = kekayaan bukanlah pada banyaknya harta duniawi


3.Ngluruk tanpo bolo = bersikaplah kesatria terhadap apa yang diperbuatnya,tanpa harus membawa-bawa orang lain yang menjadi obyek yang disalahkan/kambing hitam.


4.Ngasorake tanpo gawe ribut = Mampu menciptakan perdamaian antara dua belah pihak yang bertikai tanpa peperangan/kekerasan.


5.Opo kang sinedya teko,opo kang kacipto dadi = Sesuatu yang datang/terjadi pada diri manusia,sesuai dengan apa yang dipikirkan/diinginkannya.

6.Suwung pamrih tebih adjrih = Menjauhkan diri dari keinginan mengharapkan imbalan dalam memberi pertolongan pada orang lain.


7.Langgeng tan ana susah tana ana bungah= hidup dalam ketenangan yang selamanya tidak ada lagi rasa susah atau gembira.





Semoga bermanfaat dan dapat menghayatinya dalam setiap perilaku kehidupan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar